Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari ini menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Australia Anthony Albene di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (6/5/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengemukakan Indonesia dan Australia terus memperkokoh kerja sama bilateral yang saling menguntungkan. Kedua negara juga turut membahas mengenai isu kawasan dan dunia.
"Kita lebih fokus berbicara mengenai kerja sama ekonomi beberapa hal yang saya sampaikan," kata Jokowi.
Pertama, Jokowi menekankan pentingnya perluasan akses ekspor Indonesia dengan nilai tambah tinggi, salah satunya otomotif. Jokowi ingin akses ekspor Indonesia ke negeri Kangguru itu terus terbuka.
"Kedua saya mengharapkan implementasi IA-CEPA terkait kesempatan WNI untuk bekerja di Australia dapat ditingkatkan termasuk penambahan kuota working holiday visa menjadi 5.000 peserta per tahun," katanya.
Ketiga, Jokowi juga menyambut baik kerja sama di bidang pendidikan dan kesehatan yang dalam hal ini adalah pembukaan kampus Monash University di BSD, Tangerang yang diharapkan semakin meningkatkan investasi pendidikan Australia di Indonesia.
"Saya juga mengapresiasi investasi Aspen Medical untuk membangun 23 rumah sakit dan 650 klinik di provinsi Jawa Barat senilai US$ 1 miliar selama 20 tahun," jelasnya.
Keempat, kedua negara menekankan pentingnya memperkuat ketahanan pangan di tengah situasi dunia yang semakin tidak pasti. Jokowi mengatakan, kedua negara sepakat meningkatkan kerja sama untuk memperkuat rantai pasok pangan, termasuk komoditas gandum.
"Kerja sama peningkatan kapasitas di bidang good processing, food innovation dan rantai pasok penting untuk diperkuat. Saya juga menekankan pentingnya MoU pertanian antara kedua negara segera diimplementasikan," jelasnya.
Kelima, kedua negara menekankan pentingnya kerja sama energi dan perubahan iklim. Jokowi menyambut baik langkah PM Australia terkait kemitraan infrastruktur dan ketahanan iklim dengan dana hibah awal sebesar 200 juta dolar Australia.
"Saya juga menyambut baik komitmen investasi Metal Group di bidang hydropower dan geothermal senilai US$ 10 miliar, dan sun cable senilai US$ 1,5 miliar," tegasnya.
0 comments:
Post a Comment