Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan PM Selandia Baru Jacinda Ardern di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pacific Economic Cooperation (KTT APEC), di Hotel Kimpton Maa-Lai, Bangko.
Mengawali pertemuan tersebut, Joko Widodo membahas kerja sama ekonomi kedua negara yang masih memiliki potensi besar untuk ditingkatkan hingga mencapai target Rp 40 triliun (NZD 4 miliar) di tahun 2024.
Pada kesempatan itu, Jokowi membahas tiga isu utama yaitu penguatan kerja sama ekonomi, kerja sama transisi energi, dan penguatan kerja sama di kawasan.
Joko Widodo mengajak PM Ardern mendorong implementasi Rencana Aksi Kemitraan Komprehensif Indonesia-Selandia Baru, khususnya untuk meningkatkan perdagangan. Jokowi juga mengapresiasi pembukaan penerbangan langsung dari Selandia Baru ke Bali oleh Maskapai Air New Zealand.
"Kita perlu dorong akses pasar bagi perdagangan kedua negara, khususnya pada komoditas pertanian, mineral, besi dan baja, dan plastik serta kerja sama bidang pertanian dan sertifikasi halal," kata Jokowi
Terkait dengan isu transisi energi, Jokowi mengatakan, Indonesia terus perkuat upaya transisi energi menggunakan energi baru dan terbarukan.
"Saya mengundang pebisnis Selandia Baru untuk investasi pada pengembangan energi panas bumi di Indonesia, upaya ini menjadi bagian dari langkah Negara dalam mendorong transisi energi nasional," tuturnya.
Sementara itu, dalam isu kerja sama kawasan, kedua pemimpin membahas perkembangan dinamika kawasan di Indo-Pasifik.
Jokowi menyampaikan rencana Keketuaan Indonesia di ASEAN pada tahun 2023 akan mengusung tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”.
Ia menegaskan komitmen Indonesia untuk memanfaatkan momentum Keketuaan ASEAN di tahun 2023 untuk meningkatkan engagement ASEAN dengan negara-negara Pasifik.
Permintaan Jokowi ke Selandia Baru
"Saya ingin Selandia Baru dapat menjadi jembatan penghubung kemitraan antara ASEAN dan Pasifik di kawasan Indo-Pasifik," tuturnya.
Jokowi juga menyampaikan undangan kepada Selandia Baru untuk berpartisipasi pada acara Indo-Pacific Forum for Development yang akan diadakan pada Desember 2022 serta Indo-Pacific Infrastructure Forum yang merupakan salah satu flagship event pada Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023.
Dalam pertemuan bilateral tersebut, PM Ardern menyampaikan selamat kepada Indonesia untuk memegang Keketuaan ASEAN tahun 2023 dan menyatakan siap mendukung Indonesia di ASEAN tahun depan.
Ia mengharapkan agar kerja sama antara ASEAN dan Pasifik dapat difokuskan untuk mendukung upaya negara-negara Pasifik menghadapi perubahan iklim.
Di akhir pertemuan, PM Selandia Baru Jacinda Arden menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia. Selanjutnya kedua pemimpin negara juga membahas isu lain seperti Ukraina, stabilitas di Laut China Selatan, penanganan penyakit kuku dan mulut, serta proyeksi perekonomian di masing-masing negara.
0 comments:
Post a Comment