Yogyakarta -- Jusuf Permana, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Protokol dan Pers Media, menegaskan bahwa kunjungan kerja (kunker) Presiden Joko Widodo ke Nusa Tenggara Barat (NTB) bukanlah upaya untuk menghindari demonstrasi buruh yang terjadi di Jawa Timur. Menurutnya, kunjungan tersebut sudah tersusun dalam satu rangkaian agenda yang telah direncanakan jauh hari sebelumnya.
Kunker Presiden Jokowi ke NTB memang telah menjadi bagian dari agenda resmi pemerintah untuk memantau dan mendukung pembangunan di daerah tersebut. Rangkaian kunjungan tersebut tidak hanya melibatkan agenda pertemuan dengan pejabat daerah, tetapi juga memperlihatkan komitmen pemerintah dalam mendukung pembangunan infrastruktur dan program-program pengembangan di daerah-daerah terpencil.
Pernyataan bahwa kunjungan tersebut merupakan upaya untuk menghindari demo buruh tidaklah tepat. Presiden Jokowi selalu terbuka untuk mendengarkan aspirasi dan kepentingan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk buruh. Namun, dalam konteks kunjungan kerja yang telah direncanakan sebelumnya, penjadwalan tidak selalu dapat disesuaikan secara langsung dengan situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan.
Kunker ke NTB juga sejalan dengan visi pemerintah untuk memperkuat pembangunan di berbagai wilayah Indonesia, termasuk daerah-daerah yang belum terjangkau dengan baik. Melalui kunjungan tersebut, pemerintah dapat memberikan langsung bantuan, arahan, serta memastikan bahwa program-program pembangunan berjalan dengan lancar dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melihat kunjungan kerja Presiden Jokowi ke NTB sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam mendukung pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan di seluruh Indonesia. Rencana kunjungan yang telah disusun jauh hari sebelumnya menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus berada di sisi masyarakat dan memastikan bahwa setiap langkah yang diambil merupakan langkah yang terbaik bagi kemajuan bangsa.
0 comments:
Post a Comment