Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Sigit Sunarta menegaskan, Presiden Joko Widodo merupakan alumnus universitas tersebut. Penegasan itu berkaitan dengan isu yang menyebutkan bahwa Jokowi tidak benar-benar mengenyam pendidikan di UGM. Selain itu, Jokowi juga diisukan berijazah palsu. Saat dijumpai di kantornya, Minggu (16/10/2022), Sigit pun menunjukkan skripsi asli Jokowi yang merupakan salah satu syarat kelulusan. "Ini skripsi asli (Jokowi). Kami memilikinya," ujar Sigit sembari mengangkat buku skripsi Jokowi
Bukti Keaslian Ijazah SMA Jokowi Buku skripsi orang nomor satu di Indonesia itu berwarna hijau tua. Pada bagian tengah, terdapat logo UGM. Pada bagian atas, tertera judul skripsi, yakni "Studi Tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis Pada Pemakaian Akhir di Kotamadya Surakarta". Adapun, pada bagian tengah bawah tertera nama Joko Widodo sebagai penulis. Kemudian di bawahnya lagi, tertera tulisan "Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 1985". "Tahun 1985 ini tahun kelulusan beliau. Sementara, beliau masuk ke UGM itu tahun 1980," papar Sigit.
Skripsi asli Jokowi tersebut disimpan di ruang rektorat. Tetapi, salinannya tetap dapat diakses di perpustakaan Fakultas Kehutanan UGM dan diklaim terbuka bagi siapa saja yang ingin membacanya. Sigit juga menjelaskan alasan mengapa nama jurusan yang diambil Jokowi tidak tercantum di dalam cover skripsi tersebut. Menurut Sigit, hal itu bukanlah sebuah keanehan. Sebab, pada periode di mana angkatan Jokowi mengenyam bangku kuliah, Fakultas Kehutanan belum memiliki program studi penjurusan seperti sekarang. "Waktu itu, masih bergantung pada minat si mahasiswanya ya. Misal ada yang mengambil minat teknologi, kemudian ada yang konservasi, silvikultur, dan lain-lain. Pak Jokowi sendiri lebih mengarah ke minat teknologi," papar Sigit. "Untuk periode waktu dulu, itu belum (dicantumkan di skripsi). Tapi jauh setelah Pak Jokowi lulus, kami sudah ada empat penjurusan, yaitu manajemen hutan, silvikultur, teknologi hasil hutan dan konservasi sumber daya hutan," lanjut dia.
Sigit mengatakan, pihaknya memiliki dokumen yang cukup lengkap terkait perjalanan akademik Jokowi semasa mengenyam bangku kuliah di UGM. Dokumen-dokumen tersebut kiranya dapat menjadi bukti bahwa Jokowi memang pernah bersekolah di UGM dan lulus dengan wajar. "Ya kalau bisa, pernyataan saya ini sekaligus untuk menjawab keraguan yang ada di luar sana," ujar Sigit.
Sebelumnya, keaslian ijazah Presiden Jokowi diragukan oleh penulis buku "Jokowi Undercover" bernama Bambang Tri Mulyono. Dalam salah satu video percakapan dengan Sugik Nur di akun Youtube Gus Nur 13 Official, Bambang Tri mengatakan bahwa Jokowi sebenarnya tidak pernah mengenyam bangku kuliah di UGM. Pernyataannya tersebut diklaim didasarkan sejumlah bukti yang dimiliki. "Di UGM, Jokowi itu, baui kampus UGM saja enggak pernah. Enggak pernah menginjakkan kaki di sana," ujar dia. Isu yang dihembuskan Bambang Tri kemudian semakin membesar karena ia melayangkan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022). Bambang menggugat Jokowi ihwal dugaan menggunakan ijazah palsu saat mengikuti Pilpres 2019.
Penggugat meminta agar Jokowi dinyatakan telah membuat keterangan tidak benar dan/atau memberikan dokumen palsu berupa ijazah SD, SMP, dan SMA atas nama Joko Widodo. Penggugat juga meminta agar Jokowi dinyatakan melakukan PMH karena menyerahkan dokumen ijazah yang berisi keterangan tidak benar dan/atau memberikan dokumen palsu sebagai kelengkapan syarat pencalonannya sesuai aturan KPU. Namun selakangan, Bambang Tri ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan penyebaran ujaran kebencian berdasarkan SARA dan atau penistaan agama. Dalam kasus yang sama, polisi juga menetapkan Sugik Nur sebagai tersangka. Pentersangkaan keduanya merujuk pada video yang diunggah Sugik Nur di channel Youtube-nya, Gus Nur 13 Official.
0 comments:
Post a Comment