Presiden Joko Widodo atau Jokowi Kamis pagi, 20 Oktober 2022, mengecek proyek smelter berteknologi Top Submerged Lance (TSL) Ausmelt Furnace yang dikerjakan PT Timah Tbk. Jokowi ingin smelter ini membuat komoditas tambang timah bisa meniru hilirisasi yang sudah dilakukan pada nikel.
"Kami harapkan pergerakan hilirisasi di timah akan segera ikuti seperti yang kami lakukan di nikel," kata Jokowi di lokasi proyek di Bangka Belitung, Kamis, 20 Oktober 2022.
Kepala negara menyebut proyek smelter ini akan rampung November. "Ini menunjukkan keseriusan kita dalam hilirisasi timah, nikel sudah, jadinya semuanya akan saya ikuti (proses hilirisasinya)," kata Jokowi.
Sebelumnya, PT Timah juga sudah menargetkan proyek smelter berteknologi TSL Ausmelt Furnace ini kelar dan beroperasi bulan depan, November 2022. Operasional smelter tersebut diproyeksikan bisa menambah efisiensi di kisaran 25 persen sampai 34 persen.
Sekretaris Perusahaan PT Timah Abdullah Umar menjelaskan perkembangan proyek Ausmelt Furnace telah mencapai 97 persen pada September 2022. Proyek yang diperkirakan menyerap investasi US$80 juta tersebut bakal memiliki kapasitas sebesar 40.000 ton crude tin per tahun.
Proyek Ausmelt Furnace menjadi smelter pertama yang dimiliki PT Timah dalam beberapa dekade terakhir. Abdullah mengatakan smelter tersebut dilengkapi dengan teknologi terbaru dengan kemampuan mengolah atau melebur konsentrat bijih timah dengan kadar paling Kecil 40 persen atau kategori low grade.
“Smelter kami saat ini hanya bisa melakukan peleburan untuk konsentrat bijih timah dengan kadar 70 persen. Artinya dengan smelter baru akan jadi lebih efisien. Tentunya ini bagian dari upaya kami untuk memperdalam bisnis ke penambangan primer,” kata dia, dikutip dari Bisnis.com.
0 comments:
Post a Comment